google-site-verification=dWnVtB9sFVvOx3Xy2K6f1aUiGctW39aZpeHxLmCftBY PENTINGNYA PENGAMATAN MASYARAKAT DALAM KONSERVASI - Ihsannudin

Breaking

Jumat, 13 September 2019

PENTINGNYA PENGAMATAN MASYARAKAT DALAM KONSERVASI

Sebagian Pemateri dan Panitia MBSC XX di Bande Alit Taman Nasional Meru Betiri

Meru Beriri Service Camp XX (MBSC XX)  adalah sebuah ajang pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan kader konservasi yang dilaksanakan oleh Kantor Balai Taman Nasional Meru Betiri bekerjasama dengan Wadah Informasi Pecinta Alam Besuki (WIPAB). Selesai kegiatan peserta akan ditahbskan menjadi "Kader Konservasi Taman Nasional Meru Betiri" dengan bukti formal kartu kader. 

Kegiatan MBSC XX dilaksanakan pada 30 Agustus hingga 3 September 2019 bertempat di Bande Alit Kawasan Taman Nasional Meru Betiri yang ada di wilayah Jember.

Peserta yang hadir pada perhelatan ini berjumlah sekitar 65 orang yang berasal dari elemen siswa pecinta alam, Mahasiswa pecinta alam dan umum. Bukan saja dari Jember namun dari berbagai kota di Indonesia. 

Para peserta diberikan berbagai macam materi terkait dengan konservasi mulai dengan kehutanan umum, ekologi, global warwing, analisis vegetasi, pengamatan burung, karnivor besar, analisis air, kamera jebak, plaster cast, jurnalistik lingkungan, advokasi lingkungan dan  pengamatan masyarakat.

Materi diberikan oleh mereka yang kompeten di bidangnya mulai dari staff  Kantor Balai Taman Nasional Meru Betriri, BKSDA Bidang III, penggiat serta praktisi di bidangnya. Kegiatan ini juga dipandu oleh para aktivis yang berpengalaman. Tak lupa kegiatan ini dipandu oleh sang Begawan Konservasi "Cak Giri" yang setia menerima berbagai pertanyaan,, keluh kesah dan konsultasi peserta mulai awal sampai akhir acara. 

Sebenarnya, target yang akan dicapai dalam perhelatan ini tak muluk muluk. Selain memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan terkait konservasi, yang lebih penting adalah "keimanan" pada konservasi yang bisa muncul dari para peserta. Sehingga peserta akan bertindak demi konservasi meskipun itu kecil sesuai dengan bidang dan kemampuan yang dimiliki.  

Apapun aktivitas dan inti kegiatan outdoor di organisasi dan aktivitasnya baik climbing, mountaineering, rafting, caving atau yang lain,  diharapkan kegiatan kegiatan tersebut mampu memberikan sentuhan konservasi. Minimal pada kesadaran dan mampu collect data. 

Mengingat hal itu maka yang tak kalah penting dalam setiap kegiatan pasti akan bersentuhan dengan orang banyak sekelilingnya (Masyarakat). Oleh karena olah rasa dan olah kemampuan untuk melakukan pengamatan menjadi penting. Jangan hanya cuek dan memasang kacamata kuda egois dengan aktivitas yang dilakukannya sendiri. 

Minimal kita dapat mengamati beberapa hal dari masyarakat saat melakukan aktivitas outdoor agar dapat berkontribusi pada konservasi:
1. Bagaimana masyarakat memaknai "obyek" konservasi
2. kearifan lokal yang ada terkait dengan ekologi (Traditional Ecological Knowledge)
3. Modal Sosial (norm, trust dan networking)
4. Modal Alam
5. Modal Fisik
6. Modal Manusia
7. Modal Finansial
8. Keterlibatan Para pemangku kepentingan

Diantara sekian banyak pengamatan yang perlu dilakukan poin ke 1 sampai dengan poin ke 3 adalah yang utama. Andaikan bisa melanjutkan ke poin selanjutnya itu akan lebih baik. Makin kece pastinya. 

Diharpkan, nantinya penggiat konservasi dapat menentukan arah kegiatan terkait dengan konservasi. Apapun model pendekatan yang akan dilakukan apakah aspek ekonomi, edukasi, sosial advokasi maupun aspek lainnya. Berapapun skala kegiatan yang akan dilakukan. Bahkan diam tak bergerak pun tetap bermanfaat karena dapat memberikan informasi. 

Akhirnya, Jangan sampai aktivitas outdoor kita menjadi percuma. Dolan kita menjadi menjadi sia-sia. Ngluyur kita menjadi tak berguna. Terjebak pada budaya hedon dan narsisme semu ala anak alay jalanan. 

Jika anda berminat mengikuti paparan materi pengamatan masyarakat pada MBSC XX tersebut, berikut saya unggah di tautan ini. Sekali lagi ini, hanya pancingan agar "dolan kita lebih bermakna". Jika berminat  untuk lebih intensif maka perangkat lain siap diberikan dengan cuma-cuma. 
Untuk apa??? 

#MenolakPunah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar